Friday, August 5, 2011

Politik dan Bisnis

Hmmm... sebuah topik yang nyambung gak nyambung. Dibilang nyambung, nggak juga. Politik harus terbebas dari bisnis. Dibilan gak nyambung, nggak juga. Politik merupakan 'bisnis' para tokohnya.

Saya sebetulnya tidak begitu mengerti mengenai politik. Yang saya tahu adalah bentuk pemerintahan, seperti monarki dan republik. Hasil dari recall pelajaran Tata Negara dulu. Lah kok soal politiknya gak tau? Maklum, suka maen scrabble sama teman semeja (bukan sebangku - gak pangku-pangkuan).
Tapi saya mencoba menganalisa sendiri dengan kegoblokan (meminjam istilah om Bob Sadino) saya. Apa sih politik itu.

Menurut saya politik itu ibarat menjalankan sebuah bisnis. Dalam sebuah bisnis terdapat pimpinan, staf dan konsumen. Tujuan dalam sebuah bisnis adalah mendapatkan keuntungan. Itu sudah pasti. Gak ada keuntungan bisnis pun ambruk. Bagaimana cara mendapatkan keuntungan? Tentunya dengan memberikan produk atau jasa yang terbaik kepada konsumennya. Konsumen lah yang membuat bisnis hidup dengan memberikan keuntungan. Nah kalo begini, berarti sebuah bisnis harus berpikir bagaimana memuaskan konsumennya. Kalo pepatah dalam dunia bisnis mengatakan konsumen adalah raja. Betul menurut saya.

Sebuah bisnis itu tidak lebih dari pelayan bagi konsumennya. Konsumen mau apa, ya bisnis harus menyediakan kalo mau tetap digunakan oleh mereka. simple kan? Nah menurut saya, politik itu ibarat menjalankan sebuah bisnis. Ada pemimpin, ada staf dan ada konsumen juga. Dalam hal ini, konsumennya adalah rakyat.

Kenapa begitu? Jadi begini.. Supaya politik, mungkin menjurus ke partai politik layaknya perusahaan, tetap mendapat dukungan, ya harus bisa memberikan apa yang diinginkan konsumennya. Ingat! konsumen adalah raja. Jadi bukannya dibalik, tokoh politik jadi raja.

Nah sekarang yang terjadi kok malah kebalikannya yah. Para tokoh politik menjadi raja atas rakyatnya. Harusnya mereka jadi pelayan buat rakyatnya. Apa yang rakyat mau, ya mereka sediakan. Bukannya malah rakyat yang digencet supaya nurutin mereka. Coba kalo para tokoh politik itu berbisnis dengan menggunakan prinsip politik mereka, dijamin cepet ambruknya deh...

Sekian analogi goblok saya.. :)